Senin, 23 Juli 2018

Practical Advice For Managing Your Asthma Symptoms

Practical Advice For Managing Your Asthma Symptoms

Asthma is a very serious medical condition to deal with and can hinder your ability to enjoy and live your life. This article provides many of these kinds of strategies.
Practical Advice For Managing Your Asthma Symptoms

Do you know what type of asthma that you suffer with?Being aware of asthma condition can help you to effectively treat it on a daily basis. People who suffer from exercise-induced asthma will need to make sure that they have an emergency inhaler in their gym bag. Knowing your asthma symptom patterns can help keep you safe.


You want to make sure you might believe which can trigger your asthma. For many, it may be related to allergies, such as a reaction to dust or pollen. Others have attacks when they participate in physical activities. Try and figure out when your asthma began so you know what to avoid.

There are some medications that may increase your chance of triggering asthma symptoms. Aspirin is a widely used medicine that can cause asthma problems.

It is much better to open the window if you are in need to get airflow.

Omalizumab is a mediation that is used to control these allergic reaction symptoms.

These vitamins are thought to help improve lung function better and keep symptoms of asthma symptoms. It doesn't matter if you get the vitamins for food or by taking dietary supplements. These vitamins can improve your immune system and help prevent asthma attacks.

Using over four kinds of cleaning products in the home can contribute to asthma attacks. Choose natural and organic products that are not filled with harmful chemicals.

If you have been diagnosed with asthma, don't smoke or be near smokers. When tobacco smoke is inhaled, particularly in small areas without much ventilation, lung function may be severely impacted, which greatly increases the probability of an asthma attack.

Keep your home meticulously clean to reduce attack potential if there is an asthma sufferer living there, especially where the person who suffers from asthma sleeps.Food should be eaten only in the kitchen or dining room, and there should be no smoking in the house at all.


As stated earlier in this article, asthma is something that should be taken seriously. Make sure you treat and take care of yourself at all times if you have this condition. Stay alert to possible threats to your asthma and be as prepared as possible with all the tools in your medical arsenal. Put these tips to use, and free yourself from the constant fear of having an asthma attack.

Rabu, 16 November 2016

Talasemia pada anak serta mekanisme penurunannya

Talasemia merupakan penyakit bawaan yang diturunkan dari salah satu orangtua kepada anaknya sejak masih dalam kandungan. Selamat datang di wesite kami yang akan membahas talasemia pada anak serta mekanisme penurunannya. Selamat membaca


Talasemia pada anak – talasemia pertama kali dijelaskan oleh cooley pada tahun 1925 yang ditemukan pada orang amerika keturunan italia. Gen talasemia sangat luas tersebar dan kelainan ini diyakini merupakan penyakit genetik menusia yang paling prevalen.

Penyakit talasemia terjadi akibat dari ketidak mampuan sumsum tulang dalam membentuk protein yang dibutuhkan dalam memproduksi hemoglobin (sel darah merah). Hemoglobin dalam kehidupan manusia berfumgsi sebagai  media tubuh yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh sebagai salah satu energi tubuh manusia. Hemoglobin merupakan nagian dari protein yang diperkaya dengan zat besi. Jika tubuh kekurangan hemoglobin, maka fungsi organ-organ tubuh tidak akan terpenuhi dengan baik akibatnya fungsi tubuh pun terganggu dan tidak mampu melakukan aktivitas seperti biasa dengan optimal.

Penderita talasemia ini pun harus mendapatkan pasokan sel darah sehat setiap bulan atau disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis dari talasemia yang diderita. Tentunya penyakit talasemia membutuhkan perawatan serta pengobatan yang menelan biaya cukup mahal, ditambah sulitnya mencari donor darah sesuai dengan darah si penderita.
Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat (carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemia. Sebagian besar penderita talasemia adalah anak-anak usia 0 hingga 18 tahun.

Penyakit thalasemia merupakan suatu penyakit kelainan darah resesif autosomal atau bersifat genetik dimana kerusakan DNA akan menyebabkan ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino yang memproduksi sel darah merah (hemoglobin) penderitanya, serta mudah rusak sehingga kerap menyebabkan anemia.

Darah manusia terdiri atas plasma dan sel darah yang berupa sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit), seluruh sel darah dibentuk oleh sumsum tulang, sedangkan hemoglobin merupakan salah satu pembentuk sel darah merah, yang terdiri dari 4 rantai asam amino (2 rantai amino alpha dan 2 rantai amino beta) yang bekerja bersama-sama untuk mengikat dan mengangkut oksigen keseluruh tubuh.

Kegagalan pembentukkan rantai asam amino menyebabkan thalasemia, hal tersebut ditandai oleh defisiensi produksi globin pada hemoglobin, dimana terjadi kerusakan sel darah merah didalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100 hari). Kerusakan tersebut karena hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia).

Mekanisme Penurunan Penyakit Thalasemia
Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Thalasemia diturunkan oleh orang tua yang carrier kepada anaknya. Berikut ini cara atau mekanisme penurunan talasemia terhadap anak :

Jika kedua orang tua tidak menderita thalasemia trait (bawaan), maka tidak mungkin mereka menurunkan thalasemia trait atau thalasemia mayor pada anak-anaknya. Jadi semua anaknya mempunyai darah normal
Bila salah seorang dari orang tua menderita thalasseia trait sedangkan yang lainnya tidak maka satu dibanding dua (50%) kemungkinan setiap anak-anaknya akan menderita thalasemia trait, tetapi tidak seorang pun anak-anaknya menderita thalasemia mayor.
Bila kedua orang tua menderita thalasemia trait,maka anak-anaknya kemungkinan akan menderita thalasemia trait atau kemungkinan juga memiliki darah normal atau kemungkinan bisa menderita thalasemia mayor

Dari skema di atas dapat dilihat kemungkinan anak dari pasangan pembawa sifat thalasemia beta adalah 25% normal, 50% pembawa sifat thalasemia beta, dan 25% thalasemia beta mayor (anemia berat)

Demikian artikel talasemia pada anak serta mekanisme penurunannya semoga memberikan manfaat bagi anda yang membaca, jangan lupa share agar lebih bermanfaat bagi kita semua dan jaga selalu kesehatan anda. Terimakasih